Minggu, 25 September 2016

Metodologi penelitian (perbandingan cara kerja sistem kaburator dan sistem injeksi)

Nama.  : Marysca Shintya Dewi
Kelas.   : 3IC08
NPM     : 26414444


BAB I
PENDAHULUAN


          Perbandingan Cara Kerja Karburator dan Sistem Injeksi Motor Setiap mesin tidak akan berjalan dengan adanya karburator. Karburator adalah salah satu komponen pada mesin bensin, khususnya pada motor. Namun sekarang ini tugas dari karburator sudah mulai ditinggalkan pabrikan motor. Para pabrikan motor sudah mulai menggunakan sistem injeksi pada motor keluarannya. Karena sistem injeksi dinilai lebih praktis dan irit bahan bakar. Sistem injeksi yang kerjanya diatur oleh kelistrikan yang agak rumit mampu mendongkrak tenaga motor dan bisa membuat lebih irit bahan bakar. Sistem injeksi mampu membaca sinyal – sinyal dari sensor yang ada pada mesin motor. Dengan sistem injeksi, bahan bakar bisa lebih disesuaikan dengan kebutuhan motor sehingga bahan bakar tidak terbuang secara percuma. Pada prinsipnya tugas dan fungsi karburator dan injeksi bahan bakar adalah sama, tugasnya yaitu mencampur udara bersih dengan bensin secara tepat agar terjadi pembakaran yang sempurna di ruang pembakaran. Yang berbeda adalah cara kerjanya. Berikut perbedaan cara kerja karburator dan injeksi motor, mari kita pelajari bersama – sama.




BAB II
PEMBAHASAN

Perbedaan Sistem Kerja
1.         Cara kerja mencampur bahan bakar dengan udara.
            Pada karburator, pencampuran bahan bakar dengan udara disebabkan oleh adanya kevakuman ruang bakar yang terjadi adanya langkah hisap piston. Pada sistem injeksi, pencampuran bahan bakar dengan udara yang di lakukan oleh injektor atas perintah dari ECM yang mempertimbangkan sinyal dari sensor-sensor yang menyebar di seluruh mesin dan knalpot.



2.         Pada saat suhu mesin dingin.
           Mesin memerlukan campuran yang kaya bensin untuk menghidupkan mesin pada temperatur yang dingin. Pada karburator, diperlukan cuk/choke untuk membuat ruang bahan bakar kaya akan bensin. Cuk/choke ini harus diaktifkan untuk menghidupkan mesin. Pada sistem injeksi, sensor temperatur akan melaporkan keadaan temperatur mesin yang dingin agar ECM memerintahkan injektor untuk memperkaya campuran bensin

  3.         Mesin motor pada saat akselerasi.
          Saat akselerasi motor membutuhkan campuran bahan bakar yang lumayan kaya sekitar 8:1 AFR. Pada karburator dibantu dengan adanya nosel akselerator yang berfungsi menambah pasokan bahan bakar ke mesin pada saat throtle gas dibuka secara tiba – tiba. Pada sistem injeksi, sensor throttle position akan mengirimkan laporan ke ECM bahwa terjadi pembukaan throttle secara mendadak dan ECM akan memerintahkan injektor untuk memperkaya campuran bensin.




4.        Mesin motor pada saat rpm tinggi
           Pada rpm tinggi, karburator main jet dan pilot jet terbuka penuh sehingga menghasilkan tenaga yang besar. Jika sistem injeksi, sensor throttle position dan sensor kevakuman di intake manifold sama-sama mengirimkan sinyal ke ECM agar sedikit memperkaya campuran bensin untuk menghasilkan daya makbensin


          Perbedaan antara sistem karburator dan injeksi adalah hanya pada proses penghisapan bensin ke ruang bakar. Pada Sistem Injeksi sudah menggunakan peranti elektronik seperti injektor, yang tugasnya menyemprotkan bensin ke ruang bakar. Sedangkan pada karburator yang masih mengandalkan hisapan yang diperoleh dari pergerakan piston pada silinder. sistem injeksi bisa menyeimbangkan volume bensin yang disemprotkan ke ruang bakar dengan kebutuhan mesin, sehingga didapat hasil pembakaran yang efisien. Jadi Sistem Injeksi sudah tentu akan lebih irit. di bawah ini adalah keterangan dan perbedaan mesin injeksi dan karburator

 Sistem Injeksi
 
Kelebihan
Kekurangan
Pada motor Injeksi, volume penyemprotan bensin ke dalam ruang bakar akan selalu akurat mengurangi emisi gas buang dan lebih hemat pemakaian bensin
Motor tidak dapat diutak-atik secara sembarangan karena part sangat sensitif
Pada motor injeksi, penempatan injektor berdekatan dengan silinder. Saluran Bensin yang menuju injektor memiliki tekanan lebih tinggi dari tekanan ini Hasilnya tarikan lebih responsif sesuai perubahan katup gas
Beberapa part tergolong mahal dan pastinya merogoh kocek cukup dalam
Pada temperatur rendah (dingin) menghidupkan mesin mudah dihidupkan tanpa dipengaruhi kondisi cuaca
Membutuhkan pembangkit listrik yang lebih besar
Pada knalpot motor injeksi ramah dengan lingkungan dengan menggunakan sistem sensor O2
Selain itu kerja catalytics converter juga dipengaruhi kadar timbal / oktan dari bahan bakar yang digunakan

.
 Sistem Karburator 

Kelebihan
Kekurangan
Lebih murah dibandingkan system injection tetapi apabila ditambah alat lain, maka harganya mendekati system injection
Untuk penyetelan A/F ratio dilakukan manual dan hanya bisa sekali
Jumlah komponen lebih sedikit dan tidak kompleks
Membutuhkan penyetelan yang tepat untuk semua kondisi tetapi tidak dapat mengatasi setiap kondisi yang dapat berbeda-beda
Perawatan lebih gampang dan sederhana
Perlu adanya alat/komponen tambahan agar kerja karburator dapat menyesuaikan kondisi seperti pompa akselerasi, coasting enricher, dll
Gampang saat dilakukan pembersihan atau servis dan Tidak Takut macet jika kehabisan bahan bakar
Penggunaan bahan bakar kurang efisien, sehingga cenderung boros


BAB III
PENUTUP


3.1.   Kesimpulan

      Walaupun kelihatannya sistem injeksi memiliki keunggulan, namun ternyata faktanya, masih banyak produsen motor yang memproduksi motor dengan menggunakan teknologi karburator. Hal ini menunjukkan bahwa teknologi injeksi pada motor masih belum sempurna, dan masih perlu pengembangan lebih lanjut dari segi harga, dan kemampuan kerja dari mesin injeksi itu sendiri.

3.2.   Saran
        Pelajarilah lebih dalam tentang mesin injeksi dan karburator agar kita dapat lebih memahami nya

Sumber :
http://mohrafiaziz29-tkr2.blogspot.co.id/?m=1
http://motorsatria.com/sistem-kerja-motor-injeksi/
http://otonity.com/26244/kelebihan-kelemahan-karburator-motor.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar