Nama
: Marysca Shintya Dewi
Kelompok : -
Randy Prasetyo
-
Ivan
Kristianto
-
Agung
Adji Wardana
-
Daniel
Depari
-
Yoga
Bara Gunawan
Tugas
: Observasi Pabrik Tahu
BAB
I
PENDAHULUAN
Meningkatnya aktifitas berbagai macam industri
menyebabkan semakin besarnya limbah yang di hasilkan dari waktu ke waktu.
Konsekuensinya adalah beban badan air selama ini di jadikan tempat pembuangan
limbah industri menjadi semakin berat, termasuk terganggunya komponen lain
seperti saluran air, biota perairan dan sumber air penduduk, Keadaan tersebut
menyebabkan terjadinya pencemaran yang banyak menimbulkan kerugian bagi manusia
dan lingkungan dan selain membawa dampak positif juga membawa dampak negatif
berupa pencemaran udara, air dan tanah yang merupakan hasil limbah proses
produksi.Pengendalian pencemaran tanah, air, dan udara merupakan satu bagian
dari proses pengelolaan kualitas lingkungan. Salah satu pengolahan udara adalah
dengan penerapan teknologi pengendalian pencemaran udara berupa alat pengendali
pencemaran udara, hal ini merupakan upaya untuk mengurangi emisi agar sesuai
dengan baku mutu yang telah ditetapkan. Salah satu cara meminimalisisr
pencemaran air dan tanah adalah dengan penerapan teknologi penyaringan air
limbah, hal ini merupakan upaya untuk memisahkan limbah yang seharusnya tidak
dibuang di lingkungan masyarakat.
Meningkatnya produksi yang terjadi pada industri
tahu tambun membuat pencemaran yang dihasilkan bertambah, emisi yang dihasilkan
adalah sampingan dari proses pembuatan tahu. Terciumnya bau hasil proses
pembuatan tahu menunjukkan sistem pengolahan limbah yang kurang sempurna. Oleh
karena itu diperlukan evaluasi terhadap
pabrik tahu yang digunakan sehingga bagi lingkungan Sebagaimana
peraturan perundang undang No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan Dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup bahwa lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan
hak asasi setiap warga negara Indonesia dan sebagaimana di telah amanatkan
dalam pasal 28H Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Tujuan
Sebagaimana dari hasil Observasi kami bertujuan
mengambil sebuah data dari proses dan dampak pencemaran limbah dari pabrik
tahu.
1. Bagaimana proses dalam
pembuatan tahu?
2. Bagaimanakah dampak dari
pencemaran limbah tahu terhadap lingkungan
hidup ?
hidup ?
3. Bagaimanakah penerapan
sanksi terhadap pencemaran lingkungan hidup
dari limbah pabrik tahu ?
dari limbah pabrik tahu ?
4. Untuk
mengetahui cara pemanfaatan limbah tahu?
5. Bagaimanakah proses pembuangan limbah tahu?
6. Bagaimakah
dampak terhadap masyarakat sekitar?
7. Untuk
mengetahui kandungan dalam limbah pabrik tahu ?
8.
Untuk
menanggulangi pencemaran limbah pabrik tahu ?
Manfaat
Hasil dari pengamatan kami atau penelitian ilmiah
ini disusun, diharapkan dapat memberikan salah satu solusi penanganan limbah hasil
dari proses pembuatan tahu.
BAB
II
PEMBAHASAN
Deskripsi
Pabrik
Pabrik tahu yang beralamatkan di jalan regensi 1
Tambun Selatan, Bekasi. didirikan oleh
Bapak rosidi pada tahun 1996, beliau
sebagai pemilik modal sekaligus Pengelola pabrik tahu tersebut. Tujuan utama
didirikan usaha ini adalah untuk penghasilan keluarga selain dipandang
mempunyai prospek ke depan yang baik, karena hasil industri ini juga dapat diterima
di semua lapisan masyarakat. Perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha
makanan yang memproduksi berbagai jenis tahu antara lain, tahu putih, tahu
kuning dan tahu pong. Hal ini dilakukan sesuai dengan permintaan dan kebutuhan
konsumen. Dengan dibantu beberapa karyawan, saat ini pabrik tahu tersebut tetap
bertahan dan berkembang untuk memajukan usahanya. Hal ini terbukti dengan
banyaknya konsumen untuk memilih dan membeli tahu yang diproduksi industri ini.
Proses pembuatan tahu ?
proses Pembuatan Tahu secara tradisional dan modern dan
Hasil Limbah
Pembuatan Tahu Secara Tradisional
Pembahasan kita yang pertama yaitu
membahas pembuatan tahu secara tradisional. Pembuatan ini dilakukan dengan cara
konvensional dan manual tanpa ada bantuan dari mesin atau peralatan modern. Di
Indonesia sendiri masih banyak pabrik tahu yang menggunakan cara konvensional
untuk membuatnya. Tapi sebagian produsen tahu tersebut merupakan produsen tahu
rumahan dengan area pemasaran yang masih sempit dan tidak terlalu besar. Mari
kita lihat segera bagaimana cara-cara membuatnya dengan benar, siapa tahu nanti
berkeinginan membuatnya sendiri di rumah.
- Pembersihan Kedelai
Langkah pertama yaitu membersihkan kedelai dari segala
macam kotoran yang menempel menggunakan air bersih. Sebaiknya pencucian ini
dilakukan dengan menggunakan air yang mengalir agar kotorannya ikut mengalir
bersama airnya. Lakukanlah pencucian kedelai untuk tahu dengan berulang-ulang
sampai 3-4 kali agar benar-benar bersih dan higienis. Hal ini untuk
meminimalisir adanya kuman dan bakteri yang masih tetap tinggal di kedelai.
- Pengelupasan kulit Kedelai dan Menghaluskan
Setelah kedelai dicuci bersih kemudian kulit ari atau
kulit tipis yang ada di kedelai dikelupas menggunakan alat khusus yang masih
tradisional untuk mengelupasnya. Setelah semua kulit pada kedelai terkelupas,
tinggal menggilingnya atau menumbuknya hingga halus. Hal ini dilakukan agar
tahu yang lembut dan lezat dapat dibuat dengan sempurna.
- Pemasakan
Tahap yang ketiga merupakan tahap pemasakan. Pada
tahap ini kedelai yang telah dihaluskan tadi dimasukkan ke dalam wadah besar
untuk dimasak sampai matang. Cara memasaknya juga bukan menggunakan kompor gas
atau minyak, tapi menggunakan tungku tradisional dengan kayu sebagai
pembakarnya. Hal ini akan membuat rasa tahu menjadi lebih nikmat.
- Penyaringan
Pada tahap ini setelah tahu dimasak dengan menggunakan
air sampai mendidih tadi telah masak, saatnya ke proses penyaringan. Saringlah
kedelai yang telah menjadi seperti bubur tadi dengan menggunakan air asam
sambil terus diaduk secara perlahan. Lakukan cara ini hingga bubur kedelai tadi
menjadi menggumpal.
- Pemisahan Air
Setelah dilakukan tahap penyaringan dan mengalami
proses penggumpalan, saatnya Anda dapat mencetak tahu sesuai ukuran Anda. Tapi
sebelum mencetaknya Anda perlu memisahkan air asam yang ada pada tahu dengan
bubur kedelai yang telah menggumpal. Setelah itu, baru dapat mencetak tahu
sesuai selera.
- Proses Mencetak Tahu
Dalam proses pencetakan tahu ini, memerlukan alat
berupa saringan tahu yang berupa kain tipis dan kemudian di press. Proses ini
dilakukan dengan menggunakan bantuan alat tersebut agar tahu yang dihasilkan
menjadi lebih padat dan juga sesuai dan sama bentuk tahu antara satu dengan
yang lainnya.
- Proses Perebusan
Tahu yang telah selesai dicetak selanjutnya masuk ke
tahap atau proses berikutnya yaitu proses perebusan. Proses ini dilakukan agar tahu
yang dicetak akan lebih padat dan kenyal serta tahan lama. Dalam proses
perebusan, ada dua pilihan pewarnaan. Tahu dapat dibiarkan putih atau kuning.
Jika tahu kuning, maka perlu ditambahkan bubuk kunyit saat proses perebusan
ini.
Itulah proses pembuatan tahu dengan cara konvensional
atau tradisional. Jika dilihat dari prosesnya, pembuatan tahu memang sangat
simpel dan mudah.
Pembuatan Tahu Secara Modern
Pada dasarnya proses pemuatan tahu secara modern dan
juga tradisional hampir sama. Hanya saja,tahu yang dibuat dengan bantuan
teknologi modern ini memiliki jaminan kualitas serta kehigienisan yang lebih
dibandingkan dengan cara manual yang terkadang terlihat kotor dan kurang bersih
cara membuatnya. Mari segera kita lihat bagaimana cara membuatnya agar lebih
terlihat apa perbedaannya dan apakah berpengaruh besar atau tidak.
Langkah pertama dalam pemuatan tahu ini yaitu dengan
memilih biji-biji kedelai yang kecil dan yang besar kemudian dipisah. Kedelai
yang dipilih merupakan kedelai yang besar agar nanti tahu yang dihasilkan lebih
berkualitas dan lebih bagus. Setelah itu, kedelai yang telah dipilih tadi
kemudian di cuci dan direndam dengan air selama 6 jam. Kemudian setelah 6 jam
kedelai dicuci kembali kemudian direndam kembali selama setengah jam kemudian
angkat dan tiriskan.
Kedelai yang telah ditiriskan tadi kemudian disosoh
dan dipecah menggunakan mesin pemecah kedelai. Mesin tersebut mampu
mengelupaskan kedelai dari kulit arinya dan memecahkannya. Proses ini tidak
membutuhkan waktu yang lama seperti halnya menggunakan cara tradisional. Setelah
itu, kedelai yang telah dipecah dengan menggunakan mesin pemecah kemudian di
giling sampai halus dengan menggunakan mesin penghalus kedelai. Pada mesin
penghalus ini nantinya akan terpisah antara ampas dan air kedelainya. Untuk
kemudian masuk ke proses pembentukan tahu yang berikutnya.
Langkah selanjutnya yaitu dengan merebus air kedelai
tadi yang berbentuk seperti susu sampai mendidih dalam mesin pemasak dengan
ukuran besar. Kemudian air yang telah mendidih tadi dipindahkan ke sebuah
tempat yang besar untuk disaring dengan kain yang tipis seperti mori atau
blacu. Penyaringan ini dilakukan berkali-kali sampai ampasnya benar-benar
habis. Air yang telah disaring tadi kemudian diberi asam cuka agar cairan
tersebut dapat menggumpal dan dapat diproses ke proses berikutnya. Tahap
terakhir adalah mencetak tahu, caranya dengan menuangkan cairan kedelai tadi
pada sebuah wadah cetakan yang telah dialasi kain belacu atau kain mori.
Begitulah cara membuat tahu dengan cara modern dan
cara tradisional.
Berikut dampak dari
pencemaran limbah tahu terhadap lingkungan
hidup ?
yaitu rusaknya
kualitas lingkungan terutama perairan sebagai salah satu kebutuhan umat
manusia dan makhluk hidup lainnya. Rusaknya lingkungan akibat limbah pabrik
tahu yang berdampak buruk terhadap kehidupan ekosistem yang berada diperairan
dan juga mengancam kesehatan manusia. Ganguan terhadap perairan sangat
merugikan kualitas mutu air serta manfaatnya. Limbah tahu membawa akibat bagi
lingkungan, karena mempunyai bahan–bahan berbahaya yang dibuang ke perairan
salah satunya limbah berbahaya dan beracun. Jika pencemaran limbah tahu
dibiarkan terus menerus ditanah air kita, maka kelangsungan hidup ekosistem
diperairan pun semakin terancam.
Pelaksanaan
pengendalian dampak lingkungan hidup dilakukan dengan didasarkan pada
perencanaan perilindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang mencakup
inventarisasi ligkungan hidup, penetapan wilayah ekoregian, dan RPPLH (rencana
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup) (pasal 5), yang perlu diatur
lebih lanjut di dalam peraturan pemerintah (PP) dan Peraturan Daerah (Perda)
untuk menjamin efektifitas implementasinya. Lingkungan hidup mempunyai peta
wilayah yang berbeda, berdasarkan kesamaan karekteristik bentang alam, daerah
aliran sungai, iklim, flora dan fauna, sosial budaya, ekonomi, kelembagaan
masyarakat, dan infentarisasi lingkungan hidup (Pasal 7 Ayat 2). pengendalian
dampak lingkungan hidup mencakup tiga aspek penting, yaitu pencegahan,
penanggulangan dan pemulihan (pasal 13).
Berikut penerapan
sanksi terhadap pencemaran lingkungan hidup dari limbah pabrik tahu ?
Penegakan hukum mengenai masalah
lingkungan hidup di Negara kita, berdasarkan Pasal 98 UU No. 32 Tahun 2009
tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup memberikan sanksi pidana
.
(1)
setiap orang yang dengan sengaja melakukan perbuatan yang mengakibatkan
dilampauinya baku mutu udara ambien, baku mutu air, baku mutu air laut, atau
kriteria baku kerusakan lingkungan hidup, di pidana dengan pidana penjara
paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda
paling sedikit Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah) dan paling banya
Rp10.000.000.000,00 ( sepuluh miliar rupiah). Ketentuan pidana sebagaimana
diataur dalam UUPPLH tersebut dimaksudkan untuk melindungi lingkungan hidup
dari tindakan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan dengan memberikan
ancaman sanksi pidana tertentu pada pelangarnya. Untuk membahas perbuatan
pidana lingkungan tersebut perlu di perhatikan konsep dasar tingkat pidana
lingkungan hidup yang ditetapkan sebagai tidak pidana umum (delic genu) dan
mendasari pengkajiannya pada tindak pidana khusus (delic species). Upaya
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup didasarkan pada norma – norma
hukum lingkungan berarti secara seimbang antara kepentingan ekonomi,
pelestarian fungsi lingkungan dan kondisi sosial.
Berikut cara
pemanfaatan limbah tahu?
Air
limbah tahu adalah buangan yang mengandung unsur nabati yang mudah membusuk.
Secara fisik dan kimia apabila dibiarkan dilingkungan akan mencemari lingkungan
sekitarnya. Secara umum penanganan air buangan yang banyak mengandung zat
organik dilakukan dengan cara.
a) Cara
fisika
Biasanya
dilakukan pada awal penanganan yaitu pada saat pemilihan bahan kedelai
pada
proses penyaringan untuk memisahkan dari kotoran- kotoran yang tercampur.
b) Cara
kimia
Penanganan
ini dengan menggunakan bahan kimia untuk :
Netralisasi air
limbah.(larutan asam sulfat,as klorida,as phosphat, batu kapur)Pengendapan yaitu
penambahan zat kimia dapat menetralkan logam beratdijadikan ikatan garam
yang mudah mengendap sehingga mudah dipisahkan antara endapan logam
berat larutan jernih yang bebas logam berat. Penggumpalan yaitu proses terjadinya penggumpalan pada zat tersuspensi yang di ubah menjadi gumpalan-gumpalan sehingga mudah mengendap. proses ini biasanya dilakukan pada pengadukkan cepat kemudian dilanjutkan dengan pengadukan lambat sehingga terbentuk flokulasi atau butiran gumpalan dari kecil bergabung menjadi besar. zat penggumpalan antara lain: alumunium sulfat, besi sulfat, poly alumunium klorida.
c) Cara
biologi
Dalam
proses biologis terjadi penghancuran zat organik dari air limbah tahu oleh
jasad
renik. Mikroba tersebut dapat berupa bakteri, jamur atau ganggang. Zat tersebut
mengubah
bahan koloid menjadi sel, sedang sel yang terjadi karena berat dapat
mengendap
bersama lumpur dalam kondisi aerob dan anaerob. Beberapa cara biologi
adalah:proses
lumpur aktif,lapisan tritis,lagoon.bak kedap udara (anaerobik).
Proses pembuangan
limbah tahu ?
Industri
tahu pada umumnya banyak menggunakan air dalam proses maupun untuk pencucian
alat dan biji kedelai. Sebagian besar air yang telah digunakan langsung dibuang
ke lingkungan. Beberapa jenis buangan dari industri tahu.
a.
Buangan padat
Pabrik tahu membuangan
buangan padat pada saat pencucian yaitu berupa biji yang jelek. dan batu
kerikil yang ikut dalam biji. Pada saat kedelai diproses menjadi susu kedelai
dan disaring mengeluarkan ampas. Pemanfaatan limbah padat sampai pada saat
sekarang adalah untuk makanan ternak. Juga dapat dibuat tempe gembus.
b.
Buangan cair
Sebagian besar dari
buangan industri tahu adalah limbah cair yang mengandung sisa dari susu tahu
yang tidak tergumpal menjadi tahu. Biasanya air limbah tahu mengandung zat
organik misalnya protein, karbohidrat
dan lemak. Disamping zat tersebut juga mengandung padatan zat
tersuspensi atau padatan terendap misalnya potongan tahu yang hancur pada saat
pemrosesan yang kurang sempurna. Padatan
tersuspensi maupun terlarut tersebut akan mengalami perubahan fisik, kimia dan
hayati yang menghasilkan zat toksin atau zat cemar lingkungan. Juga apabila
dibiarkan dilingkungan akan menjadi busuk dan sangat mengganggu estetika. Dan
juga akan mempengaruhi lingkungan.
Salah
satu contoh penggunaan bahan llimbah lokal adalah menggunakan limbah cair tahu.
Limbah tahu dapat dipakai sebagai pupuk dan pestisida bahkan fungisida organik
dengan bantuan tambahan dari bahan yang lain, diantaranya adalah menggunakan
bahan empon-empon atau tanaman herba melalui proses fermentasi. Sedangkan
limbah cair tahu banyak mengandung sisa protein dan asam cuka sehingga mampu
mendukung efektifitas fermentasi.
Dampak terhadap
masyarakat sekitar?
Pencemaran
air adalah pencemaran yang disebabkan oleh masuknya partikel-partikel ke dalam
air sehingga mempengaruhi pH normal pada air.
Akibat-akibat yang ditimbulkan oleh
adanya pencemaran air di sekitar pabrik tersebut antara lain :
- Keadaan air sungai menjadi kotor dan keruh.
- Menimbulkan bau yang tidak sedap sehingga mengganggu pernapasan warga di sekitarnya.
- Banyak biota sungai yang mati
- Air di sungai tempat pembuangan limbah menjadi tergenang akibat sampah
- Warga yang mempergunakan air, banyak yang terkena penyakit gatal-gatal dan diare.
- Merusak pemandangan / mengurangi nilai keindahan.
- Mencemari sumur warga.
Kandungan
dalam limbah tahu ?
Air
buangan industri tahu rata - rata mengandung BOD (Biochemical Oxygen Demand),
COD (Chemical Oxygen Demand),
TSS, dan minyak/lemak berturut - turut sebesar 4583, 7050, 4743 dan 26 mg/l.
Bila dibandingkan dengan baku mutu limbah cair industri produk makanan dari
kedelai menurut KepMenLH No. Kep-51/MENLH/10/1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair
Bagi Kegiatan Industri, kadar maksimum yang diperbolehkan untuk BOD, COS, dan
TSS berturut - turut adalah 50, 100, 200 mg/l. Sehingga terlihat jelas bahwa
limbah cair industri tahu melebihi baku mutu yang telah dipersyaratkan.
Untuk menanggulangi pencemaran limbah pabrik tahu ?
yaitu di
perlukan peraturan – peraturan seperti UU No. 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup untuk mengatur berbagai macam
kerusakan lingkungan hidup yang disebabkan oleh para industri yang merusak
kualitas dan baku mutu lingkungan hidup, dan yang melakukan perbuatan melawan
hukum berupa pencemaran limbah yang dapat merusak lingkungan hidup dan
dapat membahayakan kesehatan pada manusia dan pada ekosistem yang berada
diperairan, jikalau para industri melanggar ketentuan yang telah di berlakukan
oleh pemerintah maka para idustri tersebut wajib mendapatkan sanksi yang telah
diberlakukan berdasarkan Undang – Undang yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Limbah sebagai
hasil dari suatu kegiatan dan proses produksi, baik pada skala industri,
pertambangan maupun skala rumah tangga, mampu merusak stabilitas ekosistem,
mencemari lingkungan serta memberi kehidupan bagi kuman-kuman penyebab
penyakit. Limbah rumah tangga yang notabene dari masyarakat banyak memberi
kontribusi efek negative dari pembuangan limbah yang dibuang secara
sembarangan. Senyawa-senyawa kimia yang terkandung didalamnya sangat berbahaya
bagi kesehatan manusia. Untuk itulah diperlukan pengolahan atau daur ulang
limbah sebagai cara untuk mangurangi resiko pencemaran lingkungan.
Tujuan utama pengolahan limbah ialah untuk mengurangi kandungan bahan pencemar didalam air terutama senyawa organic, padatan tersuspensi, mikroba pathogen dan senyawa organic yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme yang terdapat dialam. Dengan kemajuan terknologi seperti ini, kiranya tidak terlalu susah bagi kita untuk mengupayakan pengolahan limbah industry sendiri.
Tujuan utama pengolahan limbah ialah untuk mengurangi kandungan bahan pencemar didalam air terutama senyawa organic, padatan tersuspensi, mikroba pathogen dan senyawa organic yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme yang terdapat dialam. Dengan kemajuan terknologi seperti ini, kiranya tidak terlalu susah bagi kita untuk mengupayakan pengolahan limbah industry sendiri.
Saran
Limbah
industri yang berjenis anorganik diharap mampu diolah kembali, meskipun dengan
sederhana. Serta menerapkan penempatan limbah (sampah) dengan sesuai jenisnya,
apakah limbah organic atau anorganik, agar lebih mudah mendaur ulang.
Daftar
Pustaka
Erwin Muhamad, Hukum Lingkungan
Dalam Sistem Kebijaksanaan Pembangunan Lingkungan Hidup, Bandung : PT Refika
Aditama, 2008.
Tim Redaksi Nuansa Aulia,
Undang-Undang Pengelolaan Limbah, Bandung : CV Nuasa Aulia, 2009.
UU R.I No. 32 Tahun 2009 Tentang
Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Jakarta : CV. Tamita Utama.
http://sendaljepit23.blogspot.co.id/2013/03/makalah-penelitian-tentang-limbah-tahu.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar